Bahasa Indonesia

Moderamen GBKP Melakukan Diskusi Menuju Pendirian TV GBKP

Pdt. Imanuel Ginting, S.Th | 21-11-2022

Kabanjahe, 16 November 2022 Moderamen GBKP melihat tren perkembangan metode pelayanan yang tanpa sekat dan tanpa batas adalah kebutuhan pelayanan saat ini. TV adalah media yang dapat menjangkau setiap lapisan dan elemen masyarakat di jaman digital. Semangat ini sudah menjadi masukan dan kesepakatan di Sidang Kerja Majelis Synode di bulan Oktober 2022. Untuk lebih jauh memahami dunia televisi maka Moderamen GBKP bertempat di Kantor Moderamen GBKP Jl. Kapt. Pala Bangun 66 Kabanjahe melakukan diskusi dan curah pendapat dengan praktisi pertelevisian nasional Bapak Terkelin Tarigan dan Setia Pandia. Hadir dalam kesempatan tersebut adalah Ketua Umum Moderamen GBKP Pdt. Krismas Imanta Barus, Sekum Pdt. Yunus Bangun, Kabid Persekutuan Pdt. Jeannie br. Keliat, Kabid SDM Pdt. Natalidna br Tarigan, Kabid Kesaksian Pdt. Kalvinsius Jawak, dan staff Biro Humas IT Moderamen GBKP Pdt. Imanuel Kemenangan Ginting, Era dan Eddy.

 

Dalam kata pengantar yang disampaikan Sekum Pdt. Yunus Bangun bahwa kesempatan ini adalah untuk membuka kesempatan dan talenta yang ada di tengah GBKP. Sejauh ini GBKP telah mengelola media sosial berupa podcast, fb, instagram, youtube, tiktok, One Click GBKP, studio Permata di Asrama Maranatha Medan (untuk mengisi acara-acara Permata-conten creator). Lebih jauh Ketua Umum  Moderamen GBKP Pdt. Krismas I. Barus, MTh LM memaparkan  Sidang Kerja Majelis Synode GBKP  memutuskan pemanfaatan teknologi termasuk pemakaian TV, sebab manusia semakin intens berinteraksi di dunia IT. Hal ini membutuhkan gerak cepat; Gambaran potensi sumber daya pengisian konten dan teknis (capaian melalui tulisan Pendeta 540; GBKP 926 Kelompok Penelaahan Alkitab/PJJ; 628 Majelis Runggun; 27 Klasis dan 5 kategorial; hal ini jika dikelola dengan baik bisa menghasilkan mencapai 3.000 konten) dan banyak talenta perorangan. Statistik ini membutuhkan arahan dalam pengelolaannya. Hal ini juga akan menggerakkan GBKP sebagai gereja masyarakat, melayani keluar, tidak hanya internal, seperti gereja Belanda yang keluar dari wilayahnya sendiri sampai ke Tanah Karo.

 

Pak Terkelin Tarigan mengatakan bahwa dalam perjalanan pengalamannya yang Panjang, ia menilai bajwa semua TV tidak bergerak sesuai standar operasional prosedur dengan standar internasional, kualitasnya tidak terpertanggungjawabkan. Padahal manfaat tv sangat besar bila dikelola dengan kualitas yang bagus. Saat ini ASEAN berorientasi kerja standar internasional. Dalam pengelolaan media TV dapat dilakukan dengan biaya murah dan pegawai tidak harus bayak. Siaran bisa dikelola terjangkau ke seluruh Tanah Karo, yang mahal adalah tower; Perlu 3 ruangan; sebaiknya membuat station tv yang digital; SDM perlu dipersiapkan dengan baik, karena pekerja tv saat ini kelemahannya tidak menguasai system kerja dan bahasa media (bahasa gambar 50 model untuk disosialisasikan). Komunikasi yang perlu dibangun adalah adanya saling memahami dan mengerti melalui bahasa gambar sebagai bahasa media. Hal ini adalah dasar yang dibutuhkan untuk inovatif dan kreatif membuat acara yang berkualitas.

 

Dengan pengelolaan acara yang baik dan berkualitas maka akan didapatkan banyak permintaan slot iklan, karena iklan sebagai sumber pendapatan dan kesejahteraan karyawaan. Ketersediaan teknisi dapat disambungkan dengan sumber daya manusia praktisi pertelevisian. Menjadi catatan penting bahwa beberapa orang Karo yang menjadi praktisi pertelevisian nasional bisa diajak untuk bekerja sama. Lebih jauh beliau menyampaikan fasilitas yang diperlukan:  studio yang luas untuk penyesuaian cuaca, bisa pakai 24 jam terutama dari produk iklan. Peralatan standar pemancar; kamera; master kontrol. Peralatan sebaiknya baru. Untuk tahap awal pelaksana cukup 12 kalak, yang akan digembleng selama 7 hari. Kita harus punya pemancar digital sendiri, dan jangkauan tergantung power yang tersedia, semakin besar, semakin baik. Direncanakan siaran lokal terlebih dahulu. Kualitas acara harus bagus, dan memastikan warga GBKP sebagai konsumen. Dalam membangun stasion tv, membangun system adalah dasar utama dan konsep kerja, apa yang boleh dan tidak boleh? Untuk itu kapasitas pekerja dan jurnalis ditraining dan dipersiapkan dengan baik memakai modul pelatihan mengkonsep acara berstandar internasional. Dengan demikian maka akan dibuat yang terbaik, lain dari yang lain! Untuk kemudian menuju 60 profesi pengerja tv dengan job desk dan kerjasama tim yang baik.

 

Menindaklanjuti diskusi yang sangat kontributif tersebut maka Moderamen GBKP akan menyiapkan gambaran/perumusan perencanaan GBKP tentang TV GBKP, begitupun perlu dibuat perhitungan kalkulasi anggaran yang dibutuhkan.Kiranya semangat besar ini menjadi doa kita bersama, dan kerja bersama untuk merealisasikan TV GBKP, sebagai tempat pengelolaan dan penyaluran talenta serta partisipasi jemaat yang aktif sebagai pelaku pelayanan, serta sebagai media pelayanan yang menjangkau masyarakat luas untuk sepenuhnya menjadi kemuliaan Tuhan.

 

(Pdt. Imanuel Kemenangan Ginting, STh)