MORIA ‘MENABUNG JELANTAH’
Minyak Jelantah dan efek buruknya
Minyak jelantah adalah sisa minyak goreng yang sudah dua atau tiga kali dipakai untuk menggoreng ikan, kerupuk, kue-kue dan sebagainya. Minyak jelantah yang dipakai lebih dari tiga kali mengandung lemak jenuh tinggi, penyebab penyakit jantung Koroner. Makanan yang digoreng dalam jelantah yang berulang menyebabkan gatal gatal ditenggorokan, batuk, pembengkakan hati dan ginjal juga penyebab penyakit kanker.
Selain menyebabkan penyakit dalam tubuh, minyak jelantah juga dapat merusak lingkungan jika dibuang sembarang tempat, misalnya ke tanah, ke saluran air atau ke sungai. Minyak jelantah menjadi beban pencemar: tanah, air, dan udara. Jika dibuang ke tanah, kesuburannya terganggu, tumbuhan akan mati dan tanah kering, jika di uang ke sungai, air menjadi beracun dan mahluk yang tinggal di air akan keracunan, sakit dan mati. Jika dibuang ke sembarang tempat aromanya akan menguap, udara kotor penyebab sesak pernafasan.
Manfaat minyak jelantah
Minyak Jelantah sebagai limbah rumah tangga ternyata masih berguna. Bisa diolah kembali menjadi bahan baku bio-diesel. Juga bisa menjadi bahan pembuatan lilin dan sabun. Sangat baik jika minyak jelantah ini dikumpulkan (ditabung). Ketika kita mengumpulkan minyak jelantah kita sudah ikut merawat lingkungan dan menyelamatkan bumi. Sesuai dengan tahun pelayanan GBKP 2022, kereatif merawat lingkungan.
Tujuan
Tujuan program menabung minyak jelantah adalah :
Tehnik pengumpulan
Penutup
Dengan menabung jelantah kita sudah menjadi contoh, memanfaatkan sampah sehingga bernilai kembali. Selain itu kita sudah menjadi berkat bagi gereja dan lingkungan.
Marilah kita bersama bergandengantangan merawat lingkungan kita sehingga tubuh sehat, keluarga sehat, lingkungan sekitar kita juga sehat. Tuhan terpuji melalui perbuatan kita. Tuhan Yesus memberkati. (Pdt. Nurbetty br Ginting, MTh/Sekum BPP Moria GBKP)