Bahasa Indonesia

GBKP Terdepan Mendukung Kepolisian Memberantas Judi Dan Penyakit Sosial

Pdt. Imanuel Ginting, S.Th | 22-08-2023

Kabanjahe, 21 Agustus 2023. Kapolres Tanah Karo AKBP Wahyudi Rahman, SH. SIK. MM dan jajarannya menyambut kedatangan rombongan Moderamen GBKP dalam rangka beranjangsana dan coffee morning bersama di kantor Mapolres Tanah Karo. Dalam sambutannya Kapolres menyambut hangat kedatangan rombongan Moderamen GBKP yang dalam hal ini hadir Ketua Umum Moderamen GBKP Pdt. Krismas I. Barus, MTh, LM. Kabid Kesaksian Pdt. DR. Kalvinsius Jawak, Kabid Diakonia Pdt. Mestika N. Ginting, M. Psi dan perwakilan Ketua Klasis se-Tanah Karo serta tim Biro Hukum dan Biro Humas dan IT Moderamen GBKP. Dalam paparannya Kapolres menyampaikan, bahwa saat ini personalia ada 510 orang dengan aparatur sipil pemerintah, 498 polri terbagi di 10 polsek 17 kecamatan. Dengan kapasitas ini pengelolaan kamtibnas tidak mudah. Apa yang dikedepankan adalah kesadaran masyarakat untuk jadi polisi bagi diri sendiri. Sementara kepolisian sendiri senantiasa siap menerima korektif atas pelayanan masyarakat.

 

Ketua umum Moderamen GBKP dalam pengantarnya menyampaikan bahwa belakangan ini   jemaat GBKP mengeluhkan dan mengharapkan adanya perhatian aparat keamanan untuk peningkatan kinerja dan proses menghilangkan keresahan masyarakat tentang judi dan penyakit sosial. Agar pendeta bergerak peran jemaat membangun kemajuan. Di lapangan ada data tempat dan pendeta-pendeta GBKP telah turun kebeberapa tempat dan turut aktif memantau jemaat jika ada yang di tempat maksiat. Jika ada yang dijumpai maka dilakukan dialog dan percakapan. Hal ini juga menekankan upaya aktif agar khotbah Pendata tidak hampa.

 

Kabid Diakonia menyampaikan terkait momen setelah pertemuan awal di saat sertijab Kapolres Tanah Karo, ada tudingan yang menyatakan bahwa  setelah pertemuan GBKP dan Kapolres , aktivitas perjudian malah di beberapa tempat semakin marak. Menindaklanjuti hal ini, Moderamen GBKP telah melakukan perkunjungan kebeberapa tempat yang disinyalir sebagai sarang perjudian. Hasilnya pelaku pergi, tapi pindah ke tempat lain. Dampak perjudian ini korban keluarga semakin banyak. Terutama kaum ibu menyatakan bahwa mereka siap bergerak ke jalan. Merespon keperdulian ini Moderamen GBKP menekankan perlunya konsistensi Bersama. Kabid Dakonia juga menegaskan komitmen GBKP terdepan mendukung kepolisian memberantas judi dan penyakit sosial. Di Tengah GBKP ada program ketahanan keluarga, sementara pelaku tidak pernah ke gereja, sehingga tidak tersentuh ajaran Kitab Suci. Di sini fungsi kepolisian menjadi harapan GBKP untuk aspek penegakan hukum dan penyadaran. Beliau juga menekankan bahwa semua kalangan di jajaran GBKP jika terlibat siap disikat habis jika terlibat. Juga disampaikan catatan bahwa keperdulian melawan Gerakan perjudian banyak teror namun kita tidak takut menghadapinya.

 

Dalam kapasitasnya sebagai Kapolres baru di Tanah Karo AKBP Wahyudi R menyampaikan bahwa tantangan mengubah kultur psikososial tidak mudah. Namun komitmen polres tetap ada, pelaku pelanggar pidana KUHP tetap akan ditindak. Kehadiran polisi wajib, termasuk penegakan hukum perjudian. Sejauh ini juga sudah ada upaya penegakan hukum. Polisi tidak bisa bekerja sendiri menegakkan hukum, tidak ada permakluman sehingga masyarakat tidak dapat maju dan sejahtera. Judi narkoba adalah perusak masyarakat. Tindakan prepentif dan pre-emtif bisa dibantu tokoh agama. Sejauh ini juga ada ulah oknum  yang terlibat, namun telah ditindak tegas. Hal ini menunjukkan bahwa Tindakan yang dilakukan juga represif. Kapolres menghimbau agar GBKP  juga mengkomunikasikan dengan pihak-pihak yang berkaitan tentang pemberantasan judi dan penyakit sosial, termasuk lintas agama. Hal ini adalah dukungan moril yang kuat kepada pihak kepolisian, karena saat ini yang berkembang juga meningkatnya curanmor dan narkoba. Ini beban tanggung jawab sosial yang berat.

 

Ketua Biro Hukum Rubianto S menyampaikan bahwa arena judi seperti jual kacang goreng, tapi ketegasan aparat bisa menentukan juga situasi sosial tentang penyakit sosial. Ini adalah perbandingan yang dilihat masyarakat. 

 

Wakil Ketua Biro Humas dan IT Moderamen GBKP Benyamin Pinem mengatakan bahwa GBKP punya tanggung jawab moral, isu dan isi serta harapan eksistensi gereja dan polisi untuk menegakkan kebenaran dan keadilan. Tidak ada pendiaman terhadap persoalan tersebut. Pertemuan untuk meningkatkan peran sosial untuk menghadapi keadaan lapangan. Perlu ritme yang terjaga memantau situasi sosial menjaga moral dan menegakkan hukum. Kolaborasi yang berkelanjutan dan komunikasi yang terbuka menjaga agar jangan ada pembenturan antar para pihak dalam rangka membersihkan Tanah Karo.

 

Kabid Kesaksian dalam kesempatan ini menyampaikan bahwa edukasi masyarakat penting, dalam rangka mengedukasi Masyarakat beliau mengundang Kapolres Tanah Karo menjadi narasumber podcast live Moderamen GBKP. Diharapkan melalui kesempatan ini edukasi dan penegasan hentikan perjudian dapat disampaikan lebih terbuka kepada Masyarakat luas, dan kebersamaan antara dua lembaga ini akan akan berdampak nyata.

 

Pdt. Eben sebagai perwakilan Klasis menyampaikan bahwa publikasi antar gereja dalam bentuk surat himbauan kepada pihak pemerintah penghentian judi sudah pernah dilakukan dan berhasil. Edukasi kita tetap membangun optimisme dan memulihkan kepercayaan masyarakat kepada pihak kepolisian. Kehadiran polisi akan sangat membantu pemulihan ini. Diharapkan kedepan ada rilis dan ekspose kinerja kepolisian sebagai publikasi ketegasan pihak kepolisian dan syok terapi kepada pelaku kejahatan. Juga kedepannya menunjukkan sinergi dan kolaborasi ini membantu kepedulian masyarakat. Gereja dan pemerintah bersama memajukan kesejahteraan masyarakat. Narkoba sangat marak dan ada keterlibatan aparat yang sudah ditindak, melihat hal ini masyarakat apatis dan pesimis. Sehingga ada idiom saat ini sangat gampang mendapatkan narkoba, lebih susah mendapatkan kitab suci. Disampaikan juga keluhan pungli yang terjadi di tempat tertentu kiranya dapat menjadi perhatian kepolisian lintas daerah.

 

Merespon masukan yang diberikan Moderamen GBKP, pihak Kapolres menyampaikan bahwa penguatan polisi masyarakat saat ini dilakukan melalui polisi rw. Sikap prepentif dan pre-emtif tetap dilakukan dengan kemitraan kepolisian. Kedatangan Moderamen GBKP adalah dukungan nyata penindakan untuk memberantas penyakit sosial. Masyarakat kita ada tergolong penikmat perjudian. Pihak polisi pencegahan dan penindakan dari Babinkantibmas, harapan terhadap GBKP sebagai pembentuk benteng moral, begitu pun agama lain. Sejauh ini dapat dikatakan bahwa penindakan telah maksimal, personil mengambil resiko fisik dan penyerangan masyarakat, ada yang cedera dan disandera. 80% tahanan adalah pecandu narkoba. Dan ada peraturan restoratif dan rehabilitasi pecandu. Ada kampung tangguh bersih dari narkoba.

 

Kegiatan ditutup dengan peninjauan ruang lapangan dan penyampaian arahan dari Kapolres serta Moderamen GBKP kepada tahanan yang ada, serta ditutup dengan doa bersama.

(Pdt. Imanuel Kemenangan Ginting, STh. Biro Humas dan IT Moderamen GBKP).