Kapolres Tanah Karo Datangi Kantor Moderamen GBKP, Polres Tanah Karo Punya Semangat yang Sama dengan GBKP Atasi Masalah di Karo
Kapolres Tanah Karo AKBP Donny Sidabutar, Sabtu (25/6/2022) mendatangi kantor Moderamen GBKP di Kabanjahe dan bersilaturahmi. Kapolres didampingi Kabag Ops Kompol Dearma Munte, Kabag Sumda Kompol A Anakampun,
Kasat Reskrim AKP Johanes M Napitupulu, Kasat Narkoba AKP Henry DB Tobing, Kasat Binmas AKP Budianta, Kasat Lantas AKP Bevan dan lainnya.
Kapolres dan jajarannya disambut Ketua Umum Moderamen GBKP Pdt Krismas Barus didamping Sekum Pdt Yunus Bangun, Kabid Diakonia Pdt Mestika Ginting, Ketua Klasis Barus Sibayak Pdt Eben Karo Sekali, Ketua Klasis Kasura Pdt Makarios Sinupayung, Ketua Klasis Tigabinang Pdt Armada Ginting, Ketua Klasis Lau Baleng Jonathan Meliala, Ketua Klasis Munte Bayu dan Biro Humas Pdt Imanuel K Ginting
Pada kesempatan itu, Kapolres memaparkan tentang program prioritas Polres Tanah di antaranya yang jadi perhatian, penyakit masyarakat judi dan penyalahgunaan Narkoba. Dia mengajak GBKP bersinergi dalam menjalankan program. Pdt Krismas
menyambut baik pernyataan Kapolres dan siap bersinergi dan mendukung program Polres Tanah Karo untuk menjadikan Kabupaten Karo lebih baik.
Pada kesempatan itu, para ketua klasis mengapresiasi kepolisian karena beberapa lokasi judi sudah tutup. Mereka percaya itu merupakan buah dari aksi damai GBKP yang dilaksanakan Kamis (16/6/2022). Mereka berharap, lokasi judi yang suda tutup jangan dibuka lagi. " Judinya mati, tidak hanya mati, tapi langsung dikubur hingga tak bangkit lagi," kata Pdt Jonathan.
Pdt Jonathan juga minta pihak kepolisian juga bisa lebih tegas karena di Mardinding banyak Narkoba, dan orang membeli bisa kredit, dibayar saat panen hasil ladang.
Disampaikan juga, pihaknya juga siap membuat kolekte ekstra untuk diserahkan ke pihak kepolisian bila kekurangan dana untuk menjalankan program.
Sementara Pdt Eben Karo Sekali mengatakan, beberapa waktu lalu beberapa majelis gereja mengirim surat anti judi ke Polres Tanah Karo. Surat itu ditanggapi, dan beberapa saat judi tutup. Namun muncul kembali. Untuk kedepannya Pdt Eben berharap surat menyurat itu tidak terulang lagi. "Mari kita melaksanakan tugas dan fungsi kita masing-masing. Penindakan judi jangan pasang surut, tapi permanen," katanya.
Dia juga minta pungutan liar di kawasan daerah wisata
ditertibkan. Bila penegak hukum yang bertindak akan ada efek jera bagi pelaku.
Sementara Pdt Bayu Tarigan dari Klasis Munte menyatakan, aksi judi marak jelang dan saat kerja tahun (pesta tahunan).
Menyikapi pernyataan itu Kapolres mengatakan, aksi damai yang dilakukan GBKP, dianggap bukan unjukrasa tapi bentuk dukungan untuk kepolisian.
Setelah kedatangan aksi, pihaknya dengan tegas menindak judi, dan penyalahgunaan Narkoba.
Pekan lalu ada operasi bersih judi hasilnya 15 orang diamankan. Kasus Narkoba ada 4 kasus diungkap. Operasi ini akan terus dilakukan ke depan. Penmas akan merajalela bila terus dibiarkan. Walau demikian,
tantangan di lapangan cukup berat. Pihaknya terus berupaya meminimalisir Penmas tersebut.
Untuk itu pihak kepolisian butuh dukungan dari semua pihak dan pengertian. Polres tidak bisa jalan sendiri. Kepolisian tidak bisa secara frontal bertindak karena bisa menimbulkan efek yang tidak terkontrol.
Terkait judi saat pesta tahunan katanya, dia sudah menginstruksikan Kapolsek dan Kasatreskrim memantau. Karena ada juga katanya uang perputaran hasil judi dipakai untuk pengadaan hiburan.
Tentang Pungli terutama jelang pesta tahunan katanya
perlu koordinasi lintas sektoral untuk membuat kesepakatan. Tindakan secara persuasif akan dilakukan, bila tidak diindahkan, upaya terakhir adalah penegakan hukum. Untuk menghindari Pungli katanya perlu diusulkan.ke Pemkab agar mengalokasikan anggaran untuk pesta tahunan.
Terkait dengan keterbatasan anggaran biaya operasional, kata Kapolres tidak menjadi halangan bagi mereka untuk bekerja. Ada cara untuk mengatasinya seperti koordinasi dengan pihak atasan atau Pemkab setempat. Pihaknya tidak bisa menerima uang dari luar seperti hasil kolekte ekstra.
Kapolres yakin Polres Tanah Karo dan GBKP punya semangat dan komitmen yang sama dalam menanggulangi masalah di Karo. Gereja harus terus mendorong Pemkab membuat Perda.
Sementara Pdt Mestika Ginting di akhir pertemuan mejelaskan tentang situasi di Karo yang dinilai memprihatinkan. Aksi damai yang dilakukan beberapa waktu lalu adalah upaya memblowup situasi Karo. Jadi aksi itu sebagai bentuk dukungan bagi Forkopimda untuk melaksanakan fungsi dan tugasnya. Aksi dukungan ini akan berlanjut bila tidak ada progres yang dihasilkan.
Pertemuan ditutup dengan dengan doa olen Pdt Eben Karo Sekali.
Biro Humas/ER